menu melayang

22 Desember 2023

Menilik Indikator Ekonomi Islam Global dalam Laporan SGIE

Memahami Potensi Ekonomi Islam: Menilik Indikator Ekonomi Islam Global dalam Laporan SGIE

Ekonomi Islam terus menjadi fenomena global yang mencuri perhatian. Laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) rutin diterbitkan untuk menggambarkan perkembangan dan potensi sektor ini. Salah satu aspek penting dalam laporan tersebut adalah The Global Islamic Economy Indicator (GIEI), yang memberikan peringkat kepada negara-negara berdasarkan keterlibatan mereka dalam ekonomi Islam. Artikel ini akan membahas GIEI secara mendalam, mulai dari konsepnya hingga implikasinya.

Apa itu The Global Islamic Economy Indicator (GIEI)?

GIEI adalah alat ukur komprehensif yang menilai kinerja negara-negara dalam mengembangkan dan memanfaatkan ekonomi Islam. Indikator ini mengkaji tujuh pilar utama:

Sektor Riil: Meliputi makanan halal, farmasi halal, kosmetik halal, modest fashion, pariwisata halal, dan media & hiburan Islam.

Keuangan Islam: Mencakup perbankan Islam, asuransi takaful, sukuk, dan investasi syariah.

Pemerintahan & Hukum: Melihat dukungan infrastruktur legal dan kelembagaan untuk ekonomi Islam.

Ilmu Pengetahuan & Teknologi: Mengukur kontribusi riset dan pengembangan dalam bidang ekonomi Islam.

Kewirausahaan: Menilai iklim dan dukungan bagi perusahaan rintisan dan UKM syariah.

** kesadaran Konsumen Muslim:** Mengukur preferensi dan perilaku belanja konsumen Muslim.

Komitmen Nasional: Melihat strategi dan upaya pemerintah dalam pengembangan ekonomi Islam.

Bagaimana Peringkat Ditentukan?

Negara-negara diberi skor untuk masing-masing dari tujuh pilar berdasarkan berbagai data dan metrik. Skor-skor ini kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan peringkat keseluruhan dalam GIEI. Semakin tinggi skor, semakin kuat keterlibatan dan keberhasilan negara tersebut dalam mengembangkan ekonomi Islam.

Indonesia dan GIEI 2022:

Kabar gembira, Indonesia berhasil mempertahankan posisi keempat dalam GIEI 2022, tepat di belakang Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Ini tentunya prestasi yang patut diapresiasi, menunjukkan komitmen dan potensi besar Indonesia dalam sektor ekonomi Islam.

Implikasi GIEI:

GIEI tidak hanya berfungsi sebagai alat ranking, tetapi juga memiliki manfaat sebagai berikut:

Tolok Ukur Kemajuan: Memonitor perkembangan ekonomi Islam secara global dan nasional.

Identifikasi Peluang: Menunjukkan sektor-sektor mana yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Benchmarking: Memberikan kesempatan bagi negara-negara untuk belajar dari praktik terbaik negara lain.

Atraksi Investasi: Menarik investor global untuk berinvestasi pada ekonomi Islam yang sedang berkembang.

Ke Depan:

GIEI akan terus berperan penting dalam memetakan lanskap ekonomi Islam global. Dengan memahami indikator ini, para pemangku kepentingan baik di sektor publik maupun swasta dapat mengambil langkah strategis untuk memanfaatkan potensi ekonomi Islam yang luar biasa.

Sebagai Penutup:

The Global Islamic Economy Indicator adalah alat yang berharga untuk memahami dinamika ekonomi Islam. Indonesia perlu terus mengoptimalkan potensinya untuk meraih peringkat yang lebih baik di masa mendatang. Dengan strategi yang tepat dan kerja sama yang solid, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam ekonomi Islam global dan turut berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Selain informasi di atas, artikel ini juga dapat diperkaya dengan:
  • Grafik atau ilustrasi yang menggambarkan tren GIEI dari tahun ke tahun.
  • Contoh konkret dari praktik terbaik negara-negara dengan peringkat tinggi GIEI.
  • Pandangan ke depan tentang tantangan dan peluang yang dihadapi ekonomi Islam.
Kutipan dari ahli atau tokoh-tokoh kunci di bidang ekonomi Islam.

Saya harap artikel ini bermanfaat. Jangan ragu untuk memberi tahu saya jika Anda memiliki pertanyaan atau permintaan tambahan.

Blog Post

Related Post

Cari Artikel