Trailing Stop adalah fitur yang secara otomatis mengirim order jual ketika harga pasar turun hingga menyentuh "Stop Price" yang telah ditentukan. Stop Price ini akan disesuaikan secara otomatis mengikuti harga tertinggi sejak order dikirim, tetapi tidak akan turun kembali jika harga pasar berbalik turun.
Karakteristik Trailing Stop
- Fleksibel: Berbeda dengan Stop Loss yang menentukan titik jual absolut pada suatu harga, Trailing Stop akan mengikuti pergerakan harga tertinggi yang pernah dicapai.
- Otomatis: Tidak perlu disesuaikan secara manual, sehingga memudahkan trader untuk mengamankan keuntungan tanpa harus terus memantau pasar.
- Keamanan Aset: Fungsi utama dari Trailing Stop adalah untuk mengamankan aset dan mencegah kerugian lebih banyak dalam kegiatan jual beli saham.
Strategi Menggunakan Trailing Stop
- Penentuan Persentase: Tentukan persentase penurunan maksimal yang dapat diterima dari harga tertinggi. Misalnya, jika harga saham tertinggi adalah Rp 1000 dan persentase penurunan yang ditentukan adalah 10%, maka Stop Price akan berada di Rp 900.
- Pemantauan Historis: Gunakan data historis pergerakan saham untuk menentukan besaran Trailing Stop yang ideal. Misalnya, jika saham sering mengalami koreksi 5-8%, maka setting Trailing Stop di rentang 10-12% bisa menjadi pilihan yang baik.
- Penggunaan pada Order Jual: Saat ini, Trailing Stop umumnya digunakan untuk order jual, sehingga membantu mengamankan keuntungan yang sudah diperoleh.
Apakah ada aspek lain dari Trailing Stop yang ingin kamu ketahui lebih lanjut?